Thursday, November 26, 2015

Jelajah #1


Hidup Dengan Alam, Besar Bersama Budaya


Tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi. Sebait lirik yang menggambarkan betapa kaya, indah dan luar biasanya pesona alam yang dimiliki oleh Papua, pulau paling timur Indonesia. Hutan tropis yang masih hijau menyimpan berbagai jenis flora dan fauna indah Maha Karya Sang Pencipta yang terus harus dijaga dan dilestarikan sebagai aset masa depan untuk anak cucu bangsa ini nantinya.


Kali ini, dari sebelah barat pulau Papua, tepatnya di tanah Mbaham Mata, Kota Pala Fakfak tercinta, Provinsi Papua Barat, kami Komunitas Jelajah Fakfak, akan melakukan jelajah perdana kami. Keberadaan kami adalah bentuk nyata dari semangat kami untuk mengangkat, memajukan dan juga menjaga pariwisata kota Pala Fakfak.


Hari itu, Minggu, 15 November 2015, jelajah perdana Komunitas Jelajah Fakfak dimulai. Tepat pukul 10.16 wit, kami melakukan doa bersama, sesuai kepercayaan masing-masing. Inilah Fakfak, tempat yang selalu menjaga kerukunan, keseimbangan dan kebersamaan hidup beragama dengan slogan satu tungku tiga batu yang sudah ada sejak dulu dan tetap dijaga hingga kini dan nanti. 


Hidup Dengan Alam, Besar Bersama Budaya

Berikut Liputannya :



Destinasi perdana kami adalah, Air terjun Nehuherekrek yang terletak di distrik Kramongmongga kampung Pikpik.


Kramongmongga adalah salah satu distrik dari 17 distrik yang ada di kabupaten Fakfak yang memiliki luas wilayah 1.478 Km2.


Nehuherekrek : Nehu (turun), herekrek (menyapu di bawah).
Kramongmongga : kra (air), mongmongga (gong).


Jarak yang akan ditempuh untuk sampai ke distrik Kramongmongga tidak terlalu jauh, hanya sekitar 32km dengan menggunakan kendaraan roda.


Anda juga bisa menggunakan kendaraan umum roda empat lainnya yang tersedia dengan membayar tarif sebesar Rp 25.000 per-orang. Ini adalah perjalanan yang menyenangkan, tanpa kemacetan, kendaraan berdesak-desak apa lagi polusi.





Udara di sepanjang perjalanan sangat segar. Bentangan pepohonan hijau dan tebing-tebing bebatuan tinggi mengapit jalan beraspal mulus yang kami lewati.


Belokan, turunan, tanjakan, semua nampak seperti liukan tubuh seekor ular bila dilihat dari udara.


Satu setengah jam berkendara, rombongan kami yang terdiri dari sepuluh orang, mulai memasuki distrik Kramongmongga kampung Pikpik.





Jika dibandingkan dengan pusat kota Fakfak, distrik ini memang masih tertinggal baik dari segi pendidikan, ketersediaan sarana dan prasana (listrik hanya akan menyala pada pukul 6 sore) apalagi teknologi komunikasi.


Ditempat ini, smartphone hanya akan berfungsi sebagai camera yang akan mengabadikan setiap moment dan keindahan alam yang ada, tidak untuk berkomunikasi. Tak ada tower maka tak ada sinyal, seperti itulah kira-kira.


Perjalanan roda dua baru benar-benar berakhir di sebuah jembatan kecil dimana bagian bawahnya terdapat kali bebatuan yang terbentang panjang memelah hutan hijau yang masih alami.


Disebelah jembatan itulah kuda-kuda besi yang kami tunggangi harus diistirahatkan karena perjalanan selanjutnya hanya bisa dilakukan dengan kaki. Langkah pertama adalah menapaki sebuah tanjakan kecil yang masih beraspal mulus, tidak terlalu jauh, hanya sekitar 300 meter.
















Setelah merampungkan tanjakan, medan selanjutnya adalah jalan setapak menurun yang tersembunyi dibalik semak-semak dan rindangnya pepohonan hijau yang lebat dan tinggi.










Setiap dari kami mengandalkan akar-akar pohon, ranting juga batu untuk menapak dan berpegangan. Tanahnya licin, beberapa pijakan juga lapuk, sepertinya belum lama tempat ini disiram hujan. 






45 menit yang ekstra hati-hati pun berlalu dan tergantikan dengan pemandangan hamparan bebatuan kali yang berukuran besar.


Riak-riak kecil air kali yang dingin dan suara air terjun menyambut kami. Masih ada sedikit jarak yang harus ditempuh lagi untuk sampai di Air Terjun Nehuherekrek.







Sama sekali tidak jauh hanya beberapa langkah ke depan. Melangkah penuh semangat di atas bebatuan putih dan bersih juga udara segar dan akhirnyaaaaaa, air terjun Nehuherekrek ada di depan mata kami. 







Air yang mengalir deras, jernih, bersih juga suara alam yang tenang menghilangkan rasa lelah selama perjalanan.


Anda tidak akan pernah menyesal berkunjung ke tempat ini. Salah satu Maha Karya Sang Pencipta yang ada di tanah Mbaham-Matta ini terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya.


Sebagai imbalannya setiap yang berkunjung harus tetap menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan (siapkan kantong sampah sebelum melakukan perjalanan) apalagi merusak keindahannya. 







Informasi :
  • Jenis Wisata : Alam.
  • Nama Tempat : Air Terjun Nehuherekrek.
  • Lokasi : Kampung Pikpik - Distrik Kramomongga - Kabupaten Fakfak - Papua Barat - Indonesia.
  • Akomodasi : Rp. 25.000,- dari pusat kota ke Kampung Pikpik.





Ini jelajah perdana kami yang kami persembahkan untuk Ulang Tahun Kota Fakfak yang ke 115 tanggal 16 November 2015. Semoga tanah yang kami cintai ini semakin maju.





Hidup Dengan Alam, Besar Bersama Budaya.


Salam Jelajah!!! 

4 comments:

  1. Luar biasa, salut buat Komunitas Jelajah Fakfak..!! Salam Sahabat Alam....

    ReplyDelete
  2. Good luck jelajah fakfak. Keep move on and don't be to surrender.... and Then to create the new matter on the future... :-)

    ReplyDelete
  3. Mkasih kakak2 yg baik, salam jelajah

    ReplyDelete
  4. Tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi wisata yang begitu indah
    wisata yang begitu indah

    ReplyDelete