Tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi.
Sebait lirik yang menggambarkan betapa kaya, indah dan luar biasanya pesona
alam yang dimiliki oleh Papua, pulau paling timur Indonesia. Hutan tropis yang
masih hijau menyimpan berbagai jenis flora dan fauna indah Maha Karya Sang
Pencipta yang terus harus dijaga dan dilestarikan sebagai aset masa depan untuk
anak cucu bangsa ini nantinya.
Kali ini, dari sebelah barat pulau Papua, tepatnya di tanah
Mbaham Mata, Kota Pala Fakfak tercinta, Provinsi Papua Barat, kami Komunitas
Jelajah Fakfak, akan melakukan jelajah perdana kami. Keberadaan kami adalah
bentuk nyata dari semangat kami untuk mengangkat, memajukan dan juga menjaga
pariwisata kota Pala Fakfak.
Hari itu, Minggu, 15 November 2015, jelajah
perdana Komunitas Jelajah Fakfak dimulai. Tepat pukul 10.16 wit, kami melakukan
doa bersama, sesuai kepercayaan masing-masing. Inilah Fakfak, tempat yang
selalu menjaga kerukunan, keseimbangan dan kebersamaan hidup beragama dengan
slogan satu tungku tiga batu yang
sudah ada sejak dulu dan tetap dijaga hingga kini dan nanti.
Berikut Liputannya :
Destinasi perdana kami adalah, Air terjun Nehuherekrek yang
terletak di distrik Kramongmongga kampung Pikpik.
Kramongmongga adalah salah satu distrik dari 17 distrik yang
ada di kabupaten Fakfak yang memiliki luas wilayah 1.478 Km2.
Nehuherekrek
: Nehu (turun), herekrek (menyapu di bawah).
Kramongmongga
: kra (air), mongmongga (gong).
Jarak yang akan ditempuh untuk sampai ke
distrik Kramongmongga tidak terlalu jauh, hanya sekitar 32km dengan menggunakan
kendaraan roda.
Anda juga bisa menggunakan kendaraan umum
roda empat lainnya yang tersedia dengan membayar tarif sebesar Rp 25.000
per-orang. Ini adalah perjalanan yang menyenangkan, tanpa kemacetan, kendaraan berdesak-desak
apa lagi polusi.
Udara di sepanjang perjalanan sangat
segar. Bentangan pepohonan hijau dan tebing-tebing bebatuan tinggi mengapit
jalan beraspal mulus yang kami lewati.
Belokan, turunan, tanjakan, semua nampak
seperti liukan tubuh seekor ular bila dilihat dari udara.
Satu setengah jam berkendara, rombongan
kami yang terdiri dari sepuluh orang, mulai memasuki distrik Kramongmongga
kampung Pikpik.
Jika dibandingkan dengan pusat kota
Fakfak, distrik ini memang masih tertinggal baik dari segi pendidikan,
ketersediaan sarana dan prasana (listrik hanya akan menyala pada pukul 6 sore)
apalagi teknologi komunikasi.
Ditempat ini, smartphone hanya akan berfungsi sebagai camera yang akan mengabadikan setiap moment dan keindahan alam yang
ada, tidak untuk berkomunikasi. Tak ada tower maka tak ada sinyal, seperti
itulah kira-kira.
Perjalanan roda dua baru benar-benar
berakhir di sebuah jembatan kecil dimana bagian bawahnya terdapat kali bebatuan
yang terbentang panjang memelah hutan hijau yang masih alami.
Disebelah jembatan itulah kuda-kuda besi
yang kami tunggangi harus diistirahatkan karena perjalanan selanjutnya hanya
bisa dilakukan dengan kaki. Langkah pertama adalah menapaki sebuah tanjakan
kecil yang masih beraspal mulus, tidak terlalu jauh, hanya sekitar 300 meter.
Setelah merampungkan tanjakan, medan
selanjutnya adalah jalan setapak menurun yang tersembunyi dibalik semak-semak
dan rindangnya pepohonan hijau yang lebat dan tinggi.
Setiap dari kami mengandalkan akar-akar
pohon, ranting juga batu untuk menapak dan berpegangan. Tanahnya licin, beberapa
pijakan juga lapuk, sepertinya belum lama tempat ini disiram hujan.
45 menit yang ekstra hati-hati pun
berlalu dan tergantikan dengan pemandangan hamparan bebatuan kali yang
berukuran besar.
Riak-riak kecil air kali yang dingin dan
suara air terjun menyambut kami. Masih ada sedikit jarak yang harus ditempuh
lagi untuk sampai di Air Terjun Nehuherekrek.
Sama sekali tidak jauh hanya beberapa
langkah ke depan. Melangkah penuh semangat di atas bebatuan putih dan bersih
juga udara segar dan akhirnyaaaaaa, air terjun Nehuherekrek ada di depan mata
kami.
Air yang mengalir deras, jernih, bersih
juga suara alam yang tenang menghilangkan rasa lelah selama perjalanan.
Anda tidak akan pernah menyesal
berkunjung ke tempat ini. Salah satu Maha Karya Sang Pencipta yang ada di tanah
Mbaham-Matta ini terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya.
Sebagai imbalannya setiap yang berkunjung
harus tetap menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan (siapkan
kantong sampah sebelum melakukan perjalanan) apalagi merusak keindahannya.
Informasi :
- Jenis Wisata : Alam.
- Nama Tempat : Air Terjun Nehuherekrek.
- Lokasi : Kampung Pikpik - Distrik Kramomongga - Kabupaten Fakfak - Papua Barat - Indonesia.
- Akomodasi : Rp. 25.000,- dari pusat kota ke Kampung Pikpik.
Ini jelajah perdana kami yang kami
persembahkan untuk Ulang Tahun Kota Fakfak yang ke 115 tanggal 16 November
2015. Semoga tanah yang kami cintai ini semakin maju.
Luar biasa, salut buat Komunitas Jelajah Fakfak..!! Salam Sahabat Alam....
ReplyDeleteGood luck jelajah fakfak. Keep move on and don't be to surrender.... and Then to create the new matter on the future... :-)
ReplyDeleteMkasih kakak2 yg baik, salam jelajah
ReplyDeleteTanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi wisata yang begitu indah
ReplyDeletewisata yang begitu indah