Wednesday, December 23, 2015

Bakti Sosial Jelajah Bersih

Video Jelajah Bersih :




Masalah sampah dari tahun ke tahun selalu menjadi kisah klasik yang menarik untuk dikulik. Tampuk kepemimpinan negara yang berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya belum juga berhasil menuntaskan permasalahan sampah di negeri ini. 




Berbagai masalah akibat sampah seperti pencemaran lingkungan, udara, air, tanah, laut, terciptanya berbagai sarang penyakit bahkan bencana alam masih saja terus mengancam 237juta jiwa lebih penduduk Indonesia yang tersebar pada 34 provinsinya. 



Kabupaten Fakfak yang berada pada paruh burung pulau Papua di provinsi Papua Barat, juga masih mengalami kesulitan pemaksimalan pengelolaan sampah.

Pemerintah Kabupaten dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 3,9% ini melalui instansi terkait sebenarnya telah merancang berbagai tata cara pengelolaan sampah terbaik untuk kabupaten Fakfak.

Namun, usaha pemerintah daerah saja tidaklah cukup jika tanpa dukungan peran aktif warga masyarakatnya. Ya, selama sikap apatis dan kebiasaan membuang sampah sembarangan  masih terpelihara subur dikalangan masyarakat maka mustahil untuk menciptakan Fakfak menjadi kota yang bersih, bebas dari sampah.

Salah satu kawasan yang paling rawan pencemaran adalah Jalan Salasa Namudat atau yang biasa disebut jalan Reklamasi Fakfak.

Jalan Reklamasi yang membentang sepanjang -+ 2 Km dan menghubungkan Plaza Tambaruni dengan daerah kota ini merupakan hasil dari reklamasi pantai, perluasan daerah pesisir pantai melalui rekayasa teknis yang dimulai pada tahun 90’an.

Tempat ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat seperti berolah raga, berjualan hasil laut, photo shoot, memancing, berenang, menikmati hiburan malam atau sekedar nongkrong bersama kawan dan keluarga. 



Kawasan ini menghadirkan pemandangan indah, mulai birunya laut yang sesekali mengundang ombak-ombak kecil yang menyapu bebatuan ditepi pembatas, langit biru dipadu bersihnya awan putih, hijau pulau yang memanjang disebrang laut hingga jingganya senja sore yang tersaji sempurna menjadikan alasan warga Fakfak memfavoritkan kawasan ini.

Namun sayangnya, banyaknya aktivitas masyarakat yang berlangsung di jalan Reklamasi Fakfak tidak dibarengi dengan kesadaran menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan oleh seluruh masyarakat. Alhasil, sampah berserakan mengotori segala keindahan hasil karyaNYA.

Untuk itu, kami, Komunitas Jelajah Fakfak, menggagas sebuah aksi kecil untuk peduli lingkungan di Kabupaten Fakfak, tempat dimana kami lahir dan dibesarkan. Aksi kali ini kami beri nama Aksi Jelajah Bersih. 




Jelajah bersih adalah nama yang kami pilih untuk menandai sebuah aksi kecil sosial lingkungan, tindakan nyata dari bentuk kepedulian kami terhadap berbagai ancaman masalah lingkungan yang ada di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Sabtu, 12 Desember 2015 kami, Komunitas Jelajah Fakfak bersama Yamaha Vixion Club (YVC), Pemuda Peduli Lingkungan (P2K), Cewek Matic Community (CMC), Kelas Inspirasi Fakfak dan Fokal Pemuda melakukan aksi Jelajah Bersih yang pertama.

Harapan kami, semoga akan ada aksi Jelajah Bersih kedua, ketiga, keempat dan seterusnya atau aksi-aksi peduli lingkungan lain antar komunitas dan atau seluruh masyarakat kedepannya nanti.




Pukul 05.20 hari itu, kordinator lapangan kami, Rizal Bakhtiar, telah siap siaga di lokasi dengan sapu dan tongkatnya. Langkah awalnya adalah  membagikan masker, sarung tangan dan karung sampah yang menjadi perlengkapan bersih lingkungan. 



Aksi dimulai pukul 06.00, bersama si mentari yang masih tersenyum malu-malu dibalik awan. Berpencar, mengambil tempat, memungut berbagai jenis sampah yang ada di lapangan. Kantong plastik pembungkus, botol plastik sisa minuman, bungkus makanan ringan, kaleng-kaleng softdrink, tumpukan kardus-kardus bekas hingga sisa-sisa makanan busuk yang mengundang para belatung berpesta membuat sarang. 




Hal yang sama juga terjadi di seberang jalan, arah laut. Sampah memenuhi deretan batu-batu yang menahan ombak laut. Sampah dipinggir laut ini ada karena kebiasaan sebagian besar masyarakat membuang sampah sembarangan saat tengah duduk bersantai ditembok pembatas. Ya, sambil bersantai, menikmati makanan, cemilan ringan, minuman, lalu setelah itu sampahnya dibuang ke batu-batu pinggir laut begitu saja.





Indonesia tercatat menghasilkan sampah 64juta ton pertahunnya dan 4,8-12,7juta ton diantaranya merupakan sampah plastik yang berakhir ke laut dunia. Ironis bukan, negara yang kaya akan berbagai hasil laut, yang sebagian besar penduduknya dihidupi oleh hasil laut, yang kas negaranya disumbang oleh hasil laut, malah menempati posisi kedua, negara penyumbang sampah laut terbanyak di dunia setelah Tiongkok.

Yuk orang Fakfak, jaga laut kita, jangan kotori dengan sampah. Orang Indonesia itu ramah-ramah, warga Fakfak itu baik-baik, ramah dan baik juga pada laut.

Komunitas Jelajah Fakfak turut mengundang Yamaha Vixion Club (YVC), Pemuda Peduli Lingkungan (P2K), Cewek Matic Community (CMC), Kelas Inspirasi Fakfak dan Fokal Pemuda yang merupakan komunitas-komunitas aktiv di kota Fakfak untuk berpartisipasi pada aksi jelajah kali ini. Tujuan kami, selain untuk bersama-sama membersihkan lingkungan yang sudah tercemar oleh sampah sisa aktivitas masyarakat yang dibuang sembarangan, juga agar dapat membina hubungan baik antara kami, Komunitas Jelajah Fakfak dengan berbagai komunitas di Kota Fakfak. Kami pun berharap hubungan baik yang terbina ini nantinya akan membawa banyak manfaat positif bagi kemajuan kota Pala Fakfak.






Peluh dan lelah sudah pasti menjadi bagian dari aksi Jelajah Bersih kami. Terlihat dari tumpukan sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan. Banyaaaaaak. Membukit. Menggunung. Jika sampah-sampah ini bisa dimusiumkan maka musiumnya akan penuh oleh plastik-palstik. Faktanya, sampah plastik memang masih merajai tahta pesampahan pada Jelajah Bersih kali ini. 




Sampah plastik berupa botol-botol bekas air mineral khusus kami pisahkan untuk selanjutnya akan dimanfaatkan dalam pembuatan landmark cinta lingkungan bersih yang menjadi agenda Komunitas Jelajah Fakfak selanjutnya.


Tak sebatas melakukan aksi nyata pembersihan lingkungan bersama YVC, P2K, CMC, KI dan Fokal Pemuda tetapi Komunitas Jelajah Fakfak juga meletakkan tong sampah umum, hasil kreatifitas yang dibuat sendiri oleh anggota Komunitas Jelajah Fakfak. Jumlahnya tak banyak, hanya ada enam yang kemudian diletakkan pada enam titik diseputaran lokasi pembersihan. Namun, semoga enam hanya merupakan angka awal untuk selanjutnya akan bertambah menjadi tujuh, delapan dan akhirnya akan ada banyak titik tempat sampah di sepanjang jalan Reklamasi dan tempat-tempat lainnya di kota Fakfak. Ini adalah upaya kami untuk memotivasi masyarakat Fakfak agar berhenti membuang sampah sembarangan karena dapat berdampak buruk pada kenyamanan lingkungan. 



Selain itu ada pula papan himbauan yang sederhana yang berisi himbauan kami agar dapat tetap menjaga kebersihakan lingkungan yang telah bersih. Seberanya, ketika seseorang menjaga lingkungan maka dia sedang menjaga kesehatan dirinya sendiri karena hidup yang sehat sudah pasti berawal dari lingkungan yang sehat pula. 





Aksi Jelajah Besih berakhir pukul 08.00 dan menghadirkan pemandangan berbeda didepan mata. Lokasi yang tadinya dipenuhi sampah kini menjadi bersih. Tanpa sampah kawasan ini terleihat lebih asri dan tenang. 



Aksi pembersihan kawasan ini yang awalnya terlihat sangat berat ternyata menjadi ringan bila dilakukan bersama-sama. Seperti ungkapan pepatah, hal besarpun akan terasa ringan bila dikerjakan bersama dan dengan ikhlas pastinya.


Pada kesempatan kali ini, Komunitas Jelajah Fakfak yang baru saja berdiri pada 06 November 2015 sekaligus mengadakan launcing Komunitas dan memperkenalkan komunitas ini kepada komunitas-komunitas lain yang sudah ada lebih dulu. Perkenalan langsung komunitas diwakilkan oleh ketua Komunitas Jelajah Fakfak, Rian Erman Syahyadi Saragih.



Jelajah bersih adalah kegiatan ketiga yang dilaksanakan oleh Komunitas Jelajah Fakfak sejak tanggal dibentuknya. Dua kegiatan sebelumnya adalah Jelajah Alam di AirTerjun Nehuherekrek sebagai persembahan perdana kami untuk Ulang Tahun kota Fakfak ke 115 dan JelajahBudaya yang meliput kegiatan permainan tradisonal Fakfak pada gelaran Festival Inspirasi 2015.


Acara akhir dari aksi Jelajah Bersih yang pertama ini adalah tukar cerita dan berbagi pengalaman antar Yamaha Vixion Club (YVC), Pemuda Peduli Lingkungan (P2K), Cewek Matic Community (CMC), Kelas Inspirasi Fakfak dan Fokal Pemuda dan Komunitas Jelajah Fakfak sambil menikmati snack ala kadar ala Jelajah Fakfak yang dibuat langsung oleh tim suksesi konsumsi, Dewi Yumanti dan Anisa Iha. Semoga silaturahmi yang baik antar komunitas ini bisa memberikan manfaat positif bagi Kabupaten Fakfak dan juga tahah air tercinta, Indonesia.




































 Acara Jelajah Bersih belum selesai dan akan berlanjut pada pemasangan landmark kebersihan berupa patung tangan setinggi 3 meter yang terbuat dari kumpulan botol sampah plastik. Rencananya akan diletakkan di tepi Jl. Reklamasi Fakfak. So... Doakan semoga berhasil ya... kawan-kawan.


Sekali lagi...

Hidup Dengan Alam, Besar Bersama Budaya!!!

Salam Jelajah!!!






No comments:

Post a Comment